minumanrasa.com - Saat ini banyak bermunculan desa wisata di berbagai daerah yang masing-masing menawarkan keistimewaan tersendiri. Perlahan tapi pasti, keberadaan desa wisata bisa menjadi pilihan wisatawan berlibur, namun dengan cara yang berbeda dibandingkan tempat wisata pada umumnya. Selain wisatawan, keberadaan desa wisata juga memberikan keuntungan bagi masyarakat setempat. Beradanya wisatawan di desa wisata membantu meningkatkan pendapatan warga. Dwi Marhen Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan untuk mengembangkan desa wisata, warga tidak bisa serta merta mengumumkan desanya dikunjungi wisatawan.
Baca juga: 5 Alasan Kecap Ikut Mengambil Peran Dalam Pertumbuhan Ekonomi
Pengelola harus mempersiapkan beberapa hal agar desa wisata berhasil menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan warga. Karena itulah Pak Marhen – begitulah sapaan akrabnya – punya beberapa tips untuk pengembangan desa wisata yang didirikannya.
1. Buatlah Paket Perjalanan Yang Tepat
Ketika wisatawan tiba di suatu tempat, mereka tidak hanya ingin berjalan-jalan dan melihat suasana desa saja. Selain itu, wisatawan ingin merasakan pengalaman menjadi “penduduk desa”. Oleh karena itu, pengelola harus menyiapkan paket berbeda agar wisatawan merasa seperti warga desa, seperti memasak dengan tungku kayu, bersepeda, dan lain-lain. Secara umum pengalaman yang diberikan oleh driver dapat membuat wisatawan yang datang merasa terpengaruh dengan desa yang dikunjunginya. Dari sana, wisatawan kemungkinan akan berbagi pengalamannya dengan teman-teman lain untuk mencoba berwisata ke desa-desa yang dikunjunginya.
2. Membuat Bundling Paket Wisata dengan Produk Warga
Baca juga: 8 Cara Memulai Usaha Rice Box Kekinian, Modal Kecil Untung Besar
Salah satu kekurangan yang sering terjadi dalam pengelolaan desa wisata adalah terpisahnya paket wisata dengan produk warga desa. Bahkan, ketika paket wisata tersebut dipadukan dengan produk UMKM warga, menjadi sebuah nilai tambah. Salah satu caranya adalah dengan memasukkan produk UMKM untuk warga dalam salah satu paket perjalanan yang tersedia. Setelah paket siap, paket cinderamata produk UMKM lokal dibagikan kepada para wisatawan. “Wisatawan merasa senang di sana karena di sana diberikan oleh-oleh, padahal harga produknya ada di dalam paket. Namun secara psikologis wisatawan senang dan merasa dihargai,” jelas Marhen.
3. Memanfaatkan Platform Digital
Di era digital pemasaran paket perjalanan juga harus dilakukan secara digital. Saat ini banyak pengelola resor wisata yang menawarkan layanan pariwisata melalui platform digital. Oleh karena itu, penting bagi pengelola untuk membiasakan diri menggunakan platform digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selain itu, kerja sama dengan influencer juga harus diperhatikan agar informasi keberadaan desa wisata tersebar ke segmen tertentu.